Universitas Terbuka (UT) kembali menunjukkan eksistensinya sebagai universitas terdepan dalam inovasi akademik dengan menjadi tuan rumah pertemuan Asosiasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) dari 24 Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH). Agenda ini juga menjadi ajang sosialisasi Program Riset Kolaborasi Indonesia (RKI) dan Pengabdian Masyarakat Kolaboratif Indonesia (PMKI) 2025.
Saat ini, para peneliti dan dosen dituntut untuk terus menghasilkan karya secara mandiri sekaligus mampu menjalin kerja sama dalam riset dan pengabdian kepada masyarakat (PkM) dengan peneliti lain di dalam negeri. Hal ini bertujuan agar program riset dan PkM yang dilakukan lebih komprehensif serta dapat mendorong dan memperkuat kolaborasi dengan peneliti luar negeri dalam posisi yang setara, seimbang, dan saling berkontribusi. Pentingnya kerja sama ini didasarkan pada pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi lintas disiplin, sehingga riset kolaboratif diharapkan mampu meningkatkan kualitas riset dan PkM serta pada akhirnya meningkatkan jumlah publikasi dari peneliti Indonesia di jurnal ilmiah internasional bereputasi.
Meskipun dalam beberapa tahun terakhir setiap perguruan tinggi telah banyak membuat nota kesepahaman (MoU) di bidang riset dan PkM, realisasi di lapangan dalam menindaklanjuti MoU tersebut masih belum signifikan. Oleh karena itu, untuk meningkatkan jumlah kolaborasi riset multi dan lintas disiplin dengan perguruan tinggi lain serta meningkatkan jumlah publikasi internasional di setiap universitas, tahun ini para pimpinan PTNBH yang menaungi riset dan PkM kembali menggelar kegiatan Riset Kolaborasi Indonesia dan PkM Kolaboratif Indonesia.
Acara ini berlangsung di Universitas Terbuka Convention Center (UTCC), UT Center, Tangerang Selatan. Acara ini dihadiri oleh Dirjen Riset dan Pengembangan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Dr. Fauzan Adziman, S.T., M.Eng., Ketua Asosiasi LPPM PTNBH Dr. Yuli Setyo Indartono, S.T., M.T., Wakil Ketua Asosiasi LPPM PTNBH Prof. Dr. R. Benny Riyanti, S.H., M.Hum., CN., Pimpinan Lembaga/Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat PTNBH, Koordinator Riset dan Pengembangan IPTEK BAPPENAS, Ade Faisal, S.T., M.Sc., Rektor UT Dr. Mohamad Yunus, S.S., M.A., para Wakil Rektor UT, Dekan dan Direktur Sekolah Pascasarjana UT, pengurus Asosiasi LPPM PTNBH, serta perwakilan dari berbagai PTNBH di seluruh Indonesia.
Ketua LPPM UT, Prof. Dra. Dewi Artati Padmo Putri, M.A., Ph.D, mengungkapkan kebanggaannya karena UT, sebagai PTNBH yang relatif baru, mendapat kesempatan untuk menjadi tuan rumah acara bergengsi ini. Prof. Dewi juga menyatakan bahwa dengan peluncuran Program Riset Kolaborasi Indonesia dan Pengabdian Masyarakat Kolaboratif Indonesia 2025, sinergi antarperguruan tinggi akan semakin kuat dan berdampak positif bagi masyarakat. “Semoga kedua program yang diinisiasi oleh Asosiasi LPPM PTNBH ini dapat mendorong para peneliti dan dosen untuk terus menghasilkan karya inovatif melalui kolaborasi riset dengan peneliti lain di dalam negeri serta menghasilkan output yang dapat dipublikasikan di jurnal bereputasi,” ujar Prof. Dewi.
Rektor UT, Dr. Mohamad Yunus, S.S., M.A., dalam sambutannya menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi dalam riset dan pengabdian kepada masyarakat. “Forum ini tidak hanya memperkuat kolaborasi riset dan pengabdian masyarakat, tetapi juga memperkaya wawasan ilmiah antarpeneliti, meningkatkan jumlah publikasi di jurnal internasional, serta memperbaiki peringkat perguruan tinggi dan kerja sama riset berkualitas di tingkat nasional maupun global. Kami percaya bahwa kegiatan kolaborasi riset dan pengabdian masyarakat di 24 PTNBH akan terus berlanjut,” ujarnya.
Lebih lanjut, Mohamad Yunus menegaskan bahwa untuk mendukung Indonesia Emas 2045, komunitas akademik di Indonesia, khususnya di perguruan tinggi yang tergabung dalam PTNBH, memiliki mandat dan peran kunci dalam berbagai bidang, termasuk sosial, ekonomi, inovasi, penegakan hukum, dan ekologi. “Mewujudkan Indonesia Emas membutuhkan dukungan dari seluruh akademisi dalam menguasai ilmu pengetahuan dan kompetensi yang unggul. Ini adalah harapan kita bersama,” kata Mohamad Yunus.
Program RKI dan PMKI sendiri merupakan program unggulan dari Asosiasi LPPM PTNBH yang bertujuan meningkatkan daya saing akademik Indonesia baik di tingkat nasional maupun global. Hasil dari kegiatan ini akan merumuskan agenda, rencana, dan implementasi program riset dan PkM kolaboratif Indonesia yang menghasilkan temuan baru serta inovasi di berbagai bidang ilmu dan teknologi. Melalui kegiatan ini, perguruan tinggi dapat membangun dan memperluas jaringan kerja sama riset dan PkM dengan universitas terkemuka di Indonesia, memperkuat wawasan keilmuan multi, inter, atau lintas disiplin, serta meningkatkan jumlah publikasi di jurnal internasional yang terindeks minimal Scopus, yang pada akhirnya akan meningkatkan peringkat perguruan tinggi di QS/THE.
Dengan diselenggarakannya pertemuan ini, UT tidak hanya memperkuat posisinya sebagai pusat pembelajaran jarak jauh, tetapi juga sebagai institusi yang secara aktif mendorong transformasi riset dan inovasi yang lebih inklusif serta berdampak luas bagi masyarakat.